Slide Show

Maret 31, 2012

Sebuah cerita untuk Gramedia


“Hari ini Gramedia ulang tahun, kamu tahu nggak?”, tanyaku.
“Gramedia? Yang penerbit besar itu?”, kamu melempar kerikil kecil ke lautan di depan kita.
“Iya. Yang itu."
"Berapa sih umurnya sekarang?"
"Siapa? Gramedia itu?"
"Iya. Udah banyak ya umurnya?"
"Tahun ini penerbit itu merayakan hari lahirnya yang ke 38 kali. Eh, Ga, kalau kamu bertemu peri yang bisa mengabulkan keinginanmu untuk memberikan sesuatu kepada Gramedia sebagai hadiah ulang tahunnya, kamu mau kasih apa?”, pertanyaan itu muncul begitu saja di pikiranku.

Aku melihatmu termenung sejenak sebelum mengungkapkan ide gila yang selalu ada di benakmu.
“Aku akan ajak jalan-jalan pemilik Penerbitan itu, ke panti-panti asuhan di beberapa daerah.”
“Eh, kenapa?”, aku memandang penasaran.
“Tentu saja semua orang tahu bahwa Gramedia adalah sebuah kebanggaan bagi Indonesia. Tapi dengan harga buku yang mencekik, tak semua anak Indonesia bisa menikmatinya dengan mudah, kan?”, kamu duduk di sebelahku sambil memandangi kapal-kapal nelayan yang mulai berlayar.

“Lalu?”, aku tak sabar menunggu ceritamu.
“Iya. Anak-anak panti itu pasti senang sekali kalau bertemu dengan orang yang menerbitkan buku yang selama ini jarang mereka baca. Mereka kan nggak punya uang, makan saja pas-pasan apalagi untuk beli buku bacaan? Mungkin sedikit kunjungan dan banyak buah tangan berupa buku akan membantu mengenalkan bahwa Gramedia bukan hanya milik mereka yang ekonominya di atas rata-rata.”

“Oke. Itu permintaan pertama. Lalu apa permintaan keduamu?”
“Aku akan meminta Peri untuk membuat cabang penerbitan Gramedia di luar pulau Jawa.”
“Lhah, aneh. Kenapa emangnya?”, tanyaku.
“Kamu tahu Andin? Dia tinggal di Indonesia bagian timur dan harga bukunya cenderung mahal. Bahkan tak jarang biaya ekspedisi kalau belanja online pun jauh lebih mahal dari harga bukunya. Padahal mereka kan juga butuh buku-buku bermutu dan berkualitas bagus seperti terbitan Gramedia. Sayang donk pangsa pasar seperti itu disisihkan?”

Aku terdiam. Sudah sering aku menjadi penampung ide-ide gilamu, tapi baru kali ini aku rasa semua idemu sungguh mengesankan. Kecuali kalau fakta ini hanya sebuah imajinasi, tapi toh harapan tidak akan berhenti hanya karena semesta belum berkonspirasi melakukannya.

“Permintaan ketigamu apa?”, tanyaku sambil berharap menemukan ide menarik lagi darimu.
“Oh, itu sih gampang. Aku minta Peri memberikan aku tiga kesempatan lagi untuk meminta sesuatu yang menyenangkan diriku sendiri. Begitu terus pada permintaan ketiga sampai peri itu mengeluh karena bosan padaku.”, kamu tertawa terbahak-bahak.

Senja sore itu begitu indah dan langit yang berangsur gelap mulai membuat kami beranjak pergi. Sebuah bintang terlihat jatuh di langit. Aku mengucapkan permintaanku dalam hati.

“Kalau aku punya satu saja kesempatan memberikan sesuatu pada hari ulang tahun Gramedia. Aku akan memberikan sebuah ucapan ulang tahun sederhana. Semoga Gramedia selalu sukses dan berjaya di bidangnya. Menerbitkan buku-buku yang menjadi bestseller, kualitas internasional tapi dengan harga lokal. Amin.”
Maret 30, 2012

Bookends


Cath adalah seorang wanita yang hidupnya sudah mapan, meskipun dia masih single. Dia toh tidak pernah lagi meributkan kencan, sebab bagi Cath, sahabat-sahabat yang ia miliki, (Josh dan Si) sudah cukup membahagiakan hidupnya. Karirnya di periklanan juga berkembang, sampai Lucy, istri Josh, mengusulkan ide yang sebenarnya sudah lama juga direncanakan Cath. Mereka akan membuat sebuah toko buku plus kafe di dalamnya. Sebuah ide brilian, mengingat kota tempat mereka tinggal belum memiliki padanan kesempurnaan toko seperti itu.

Tapi itu berarti Cath harus berhenti dari kemapanan di pekerjaannya sekarang. Dan, sekalipun harus diakui bahwa masakan Lucy selalu enak, berbisnis dengan seorang sahabat tentu saja beresiko tinggi. Tapi memiliki toko buku sendiri sudah menjadi keinginan terpendam Cath dari dulu. Jadi tentu saja ia mau melakukannya!

Kafe di dalam Toko Buku!!

Sayangnya, pada pesta pembukaan toko buku plus kafe tersebut, seorang sahabat lama yang sudah sepuluh tahun tidak bertemu, Portia, datang memberikan selamat. Itu adalah kehadiran pertama Portia yang ternyata mulai masuk lagi ke kehidupan persahabatan mereka. Portia pernah memiliki kenangan yang tidak mengenakkan dengan Josh, yang membuat Cath dan Si khawatir apakah peristiwa tidak mengenakkan itu akan terjadi lagi kali ini. Portia memang cantik, kaya, dan menarik, tapi ia bisa terlihat dingin, kaku dan superior di antara orang-orang. Padahal Cath bisa dibilang hampir memuja Portia sebagai sahabat wanita terbaiknya.

“Dia seperti saudara perempuan yang tidak pernah kumiliki.”, Hal. 129

Saya selalu menyukai kisah-kisah persahabatan. Seperti mengenang teman-teman terbaik saya yang selalu bisa saya hubungi kapanpun, dimanapun dan dalam keadaan apapun. Dan anehnya saya seperti merasa cerita dalam buku ini mungkin bisa saja terjadi pada banyak orang di sekitar saya. Tapi ijinkan saya mengkritik sedikit buku ini, sebelum saya mengemukakan apa yang saya suka dari buku ini berikutnya.
Di ringkasan cerita yang ditulis di cover belakang, ada kalimat yang menurut saya mengganjal, “ Bersama Lucy, istri sahabatnya dekatnya Josh…”. Lalu di halaman 195, “Josh menjejalkan beberapa potong cokelat lagi ke wajah Max..”, emm apa maksudnya mungkin menjejalkan ke mulut ya, bukan wajah?

Nah itu sedikit krtitik saya buat editorial, dan pada alur cerita, saya kurang puas tentang sisi Cath yang katanya suka pada buku. Sebab tidak banyak hal yang diutarakan tentang Cath yang katanya punya impian memiliki toko buku sendiri. Dan konflik yang terjadi pada tokoh utama, Cath, tidak sedrastis atau semengejutkan konflik yang terjadi pada sahabat-sahabatnya. Ini membuat saya kemudian berpikir, jangan-jangan Cath itu sebenarnya hanya sebagai pencerita, bukan bermain sebagai bintang utama buku ini? Karakter Cath sepertinya masih didominasi oleh kehadiran tokoh lain dalam cerita. Dan endingnya membuat saya tidak puas setelah menutup lembar terakhirnya. Kurang nggreget. Meski memang tidak bisa saya tebak.

Tapi saya akan memberikan tiga bintang untuk buku ini. Sebab saya menemukan kata-kata motivasi dan pencerahan di sela-sela ceritanya. Dan karena ini tentang tokobuku dan kafe, dua tempat yang selalu saya suka. Siapa sih pencinta buku yang nggak mau punya Toko Buku dan Kafenya sendiri?

 
Judul Buku :  Bookends
Penulis : Jane Green
Penerjemah : Utti Setiawati
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Kedua : Februari 2009
Tebal : 504 halaman, paperback
ISBN : 978-979-22-4099-3

Galaksi Kinanthi


Judul Buku : Galaksi Kinanthi
Penulis : Tasaro GK
Editor : Yani Suryani
Penerbit : Salamadani
Tebal : 432 halaman
Cetakan kedua : Februari 2009
ISBN 10 : 979-18035-9-5


Kinanthi adalah seorang gadis desa dari sebuah dusun kecil di Gunung Kidul, sebuah daerah di selatan Yogyakarta. Di dusun tersebut, keluarga Kinanthi dijauhi oleh banyak orang karena bapaknya terkenal suka berjudi dan ibunya sering disebut sebagai baulawean (wanita yang tiap menikah, suaminya selalu meninggal). Kinanthi sendiri juga tidak punya banyak teman, bahkan ia hanya berteman dengan satu orang, namanya Ajuj. Anak lelaki itu sebenarnya adalah anak seorang Rois, pemuka agama, yang paling tidak suka dengan keluarga Kinanthi. Tetapi ketidaksukaan itu rupanya tidak menurun terhadap Ajuj, ia malah lebih sering terlihat bermain bersama Kinanthi dan Hasto, adik Kinanthi, daripada bermain dengan anak lelaki lainnya. Ajuj juga sering membela Kinanthi dan tak pernah jera meski berkali-kali dimarahi orangtuanya karena bergaul dengan gadis desa tersebut. 

Suatu hari, Kinanthi yang telah lulus SD dipaksa orangtuanya untuk pindah hidup bersama sebuah keluarga di Bandung. Keluarga Pak Edi, namanya, memberikan balas jasa kepada keluarga Kinanthi sebanyak 50 kg beras sebagai tanda terima kasih karena diperbolehkan mengasuh Kinanthi. Siapa pula anak kecil yang mau berpisah dari keluarganya? Susah payah Kinanthi menolak pergi bersama keluarga baru itu, tapi ia hanyalah anak kecil yang tak punya kekuatan apa-apa dibanding keluarganya. Ia kabur, meronta, melawan, meski akhirnya ia terpaksa meninggalkan dusun tempat ia dilahirkan tersebut. Meninggalkan Bapak, Ibu, Hasto, dan .. Ajuj. Bocah lelaki itu berlarian mengejar mobil yang membawa Kinanthi pergi, meski gagal, ia masih berharap suatu saat mereka akan bertemu lagi. Kinanthi, teman bermainnya itu kini telah pergi.

Kinanthi melanjutkan hidup di Bandung, sampai suatu tragedi mendepaknya menjadi seorang TKW yang dipekerjakan di Arab. Kebahagiaan sudah jauh lari dalam hidup Kinanthi, ia berulangkali disiksa majikan, kemujuran pun sepertinya sudah enggan menghampiri karena tiap kali ia kabur, ia selalu masuk lagi ke rumah majikan lainnya yang sama bejat seperti sebelumnya. Harapan hidupnya mungkin karena Ajuj, pengharapan besar akan bertemu kembali dengan kawan lamanya itu membuat Kinanthi tegar. Ajuj-lah yang selama ini selalu memanusiakan Kinanthi, memberikan perlindungan dan kekuatan untuk bertahan hidup.

Cerita Kinanthi ini diceritakan secara flashback, sebab kelak ia menjadi seorang wanita sukses di Amerika. Kerisauan hati Kinanthi untuk bertemu kembali lagi dengan Ajuj-lah yang membuat buku ini semakin penasaran untuk dibaca. Apakah Kinanthi akan bertemu lagi dengan teman masa kecilnya itu? Atau Kinanthi memilih melupakan Ajuj dan melanjutkan hidupnya yang sekarang sudah nyaman?

Buku ini berisi banyak permasalahan yang mungkin mewakili sebagian besar masyarakat Indonesia. Contohnya kasus perdagangan anak yang ujung-ujungnya mereka malah dijadikan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri. Kejadian penindasan yang dialami Kinanthi boleh jadi juga dialami ratusan ribu TKW kita di luar negeri. Penyerangan brutal oleh majikan dan ancaman yang menjadikan para korban itu memilih bungkam atau tak tahu kemana harus berkeluh kesah. Mereka memang merupakan sumber devisa Negara, tetapi apabila Negara saja tidak bisa berbuat banyak untuk menjamin kehidupan anak-anak negerinya yang bekerja di Negara asing tersebut, untuk apa memilih nekad?

Tentu jawabannya mudah. Mereka harus hidup, sebab di Negara sendiri tak banyak lapangan pekerjaan yang bisa menampung mereka dan memakmurkan mereka sebagai manusia. Bisa jadi kepergian mereka menjadi TKI seperti Kinanthi yang saking polosnya mereka beranggapan bahwa di Negara asing itu hidup mereka akan lebih baik. Tapi tentu saja, saya percaya ada cukup banyak majikan mereka yang masih memanusiakan mereka, sehingga impian kehidupan layak itu bisa tercapai.

'Galaksi Cinta' dalam buku ini
Karakter Kinanthi diceritakan dengan kuat, ia sosok yang tegar, cerdas dan berkemauan keras, meski kehidupan membantingnya sedemikian rupa. Galaksi Kinanthi telah berkembang dari sebuah ledakan besar yang membentuk gadis desa yang sederhana, polos dan lugu berubah menjadi seorang wanita yang kaya secara intelektual maupun financial. Buku ini saya ikutkan dalam posting bareng teman-teman Blogger Buku Indonesia, karena tokoh utamanya adalah seorang perempuan yang memperjuangkan sesuatu, yaitu kehidupannya sendiri. Ada banyak derita dan ketidakadilan yang dialami seorang Kinanthi, sebagai seorang anak ataupun sebagai seorang perempuan.  Mungkin itu keistimewaan perempuan, seperti kata Eleanor Roosevelt
“A woman is like a tea bag; you never know how strong it is until it's in hot water.”
Cerita di buku ini penuh dengan keromantisan kata khas tulisan-tulisan Tasaro.

"“Nanti, kalau kita ndak bersama lagi, terus kamu mau cari aku, kamu lihat saja ke langit sana, Thi. Cari Gubuk Penceng. Di bawahnya ada galaksi yang tidak terlihat. Namanya Galaksi Cinta. Aku ada di situ.”". Hal. 50
"Jangan kau ajari cara melupakanmu. Aku lebih tahu itu. Hari-hariku lebih fasih mengeja rasa itu.." Hal. 265

Disajikan dalam 16 bab yang masing-masing diberi judul seperti nama rasi bintang, buku ini jenis buku yang tepat dibaca bagi Anda yang menyukai cerita tentang benda langit dan kisah cinta.  

Pertama mengetahui buku ini, saya tergoda dengan tagline di bawah judul buku, “Sekali Mencintai Sudah itu Mati”. Bagaimana bisa seorang hanya sekali jatuh cinta dan setia pada satu cinta? Ya, baca saja bukunya dan temukan jawabannya, apakah ada yang mampu bertahan seperti itu..

Maret 29, 2012

Character Thursday 5

Eh, sudah akan 5 tokoh yang kita bicarakan sejak kamis bulan lalu ya? Emm, sejauh ini, entah kenapa saya lebih suka 'menonjolkan' para tokoh yang sebenarnya bukan tokoh utama cerita. Kali ini, saya juga memilih berbincang-bincang tentang seorang tokoh 'pendukung' dalam sebuah  novel berjudul 'Galaksi Kinanthi', karya Tasaro GK.

Sebelumnya, seperti biasa, saya mau cuap-cuap dulu tentang blog hop Character Thursday ini. :D

Character Thursday
Adalah book blog hop di mana setiap blog memposting tokoh pilihan dalam buku yang sedang atau telah dibaca selama seminggu terakhir (judul atau genre buku bebas).
- Kalian bisa menjelaskan mengapa kalian suka/benci tokoh itu, sekilas kepribadian si tokoh, atau peranannya dalam keseluruhan kisah.
- Jangan lupa mencantumkan juga cover buku yang tokohnya kalian ambil.
- Kalau buku itu sudah difilmkan, kalian juga bisa mencantumkan foto si tokoh dalam film, atau foto aktor/aktris yang kalian anggap cocok dengan kepribadian si tokoh.

Syarat Mengikuti :

1. Follow blog Fanda Classiclit sebagai host, bisa lewat Google Friend Connect (GFC) atau sign up via e-mail (ada di sidebar paling kanan). Dengan follow blog ini, kalian akan selalu tahu setiap kali blog ini mengadakan Character Thursday Blog Hop.
2. Letakkan button Character Thursday Blog Hop di posting kalian atau di sidebar blog, supaya follower kalian juga bisa menemukan blog hop ini. Kodenya bisa diambil di box di bawah button (cukup copas saja kode itu di posting atau di sidebar kalian).
3. Buat posting dengan menyertakan copy-paste “Character Thursday” dan “Syarat Mengikuti” ke dalam postingmu.
4. Isikan link (URL) posting kalian ke Linky di bawah ini. Cantumkan nama dengan format: "Nama blogger @ nama blog", misalnya: Fanda @ Fanda Classiclit.
5. Jangan lupa kunjungi blog-blog peserta lain, dan temukan tokoh-tokoh pilihan mereka. Dengan begini, wawasan kita akan bertambah juga dengan buku-buku baru yang menarik…



Jadi, tokoh kita ini bernama Kinanthi. Karena Kinanthi di buku ini diceritakan dalam dua versi, anak-anak dan dewasa, saya mau bercerita tentang Kinanthi di masa kecilnya.

Kinanthi kecil tinggal di sebuah dusun di Gunung Kidul, sebuah wilayah di sebelah Selatan Yogyakarta. Waktu itu Gunung kidul terkenal gersang dan belum terjamah modernisasi, jadi Kinanthi kecil hidup dalam kesederhanaan hidupnya. Ia tumbuh di keluarga yang besar, tetapi kecil, maksud saya besar karena kakak-kakaknya banyak tetapi mereka semua sudah pergi dari kampung halaman. Merambahi ibukota dan tak jelas nasibnya.

Sedikit gambar gunung kidul
Kinanthi adalah sosok yang lugu, meski banyak warga yang membenci dan tak suka dengan keluarganya, Ia tetap menjadi 'anak kecil' apa adanya. Kepolosan itu hadir di karakter Kinanthi yang ditonjolkan oleh Tasaro, sang penulis, sehingga membaca kisah Kinanthi seakan benar-benar merasakan kepasrahan anak itu akan keadaan keluarganya.

Persahabatannya dengan Ajuj membuat Kinanthi lebih percaya diri, ia dimanusiakan oleh Ajuj. Persahabatan itu murni persahabatan dua anak kecil yang mana si Lelaki selalu berusaha melindungi Kinanthi, gadis desa yang memang seringkali dikucilkan orang-orang.

Yang kurang saya sukai dari karakter Kinanthi ini adalah ketergantungannya yang seakan cukup besar terhadap Ajuj, sampai suatu ketika mereka harus berpisah, Kinanthi setengah kelimpungan namun harus pasrah dan menapaki kehidupannya sendiri. Tanpa keluarga, tanpa Ajuj, sahabatnya.

Alasan saya memilih sosok Kinanthi di Blog Hop kali ini adalah, saya ingin menunjukkan pada siapapun yang membaca postingan saya kali ini, bahwa sosok Kinanthi kecil ini ada banyak di negara kita. Hidup di daerah yang kekurangan, dengan kondisi orangtua yang terkucilkan, padahal anak kecil itu sebenarnya memiliki hak yang sama untuk menikmati kemerdekaan hidupnya. Dari diskriminasi, dari kemiskinan, ketidak adilan, perdagangan anak terselubung, sampai kekerasan rumah tangga. Kinanthi kelak dijual sebagai TKI ke luar negeri, di mana penulis sepertinya sengaja menyorotkan permasalahan khas negeri ini tepat sebagai jalan hidup Kinanthi.

Kinanthi hanya satu cerita anak Indonesia yang tidak terselamatkan di negerinya sendiri.
Maret 28, 2012

Wishful Wednesday #5

Wishful Wednesday ke-5!!
 keren yak. *konsistennya saya, maksudnya dalam ikutan bloghop inih. :D
Seperti biasaa.. kita kenalan dulu sama Wishlist Wednesdaynya milik Perpus kecil.

1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =) 
2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya! 
3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian. 
4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)


Di hari Rabu iniih.. saya mau membicarakan sebuah buku yang diisukan sudah siap hadir tahun lalu, eh tapi ternyata belum jadi juga. Mungkin tahun ini terjemahannya sudah siap *semoga. #crossedfingers


Ini seri kedua dari Imaginarium Geographica.
Judulnya :

The Search for the Red Dragon


 



penulisnya : James A. Owen.

Kenapa buku ini ada di wishlist saya? Ehm, sebagai penggemar cerita-cerita fantasi, buku ini seperti menjadi 'kumpulan' dari berbagai tokoh fantasi yang pernah saya baca. Di buku pertamanya, ada banyak tokoh yang muncul dan itu cukup mengejutkan, jadi sejujurnya saya berharap di buku ini saya bisa mendapat 'kejutan' itu lagi.  Bahkan di beberapa review di Goodreads menyatakan ada kemunculan Merlin, Mordred, dan beberapa tokoh baru lainnya. Ratingnya juga cukup tinggi, jadi saya sangat bersemangat menantikan kehadiran buku ini! :)  

Maret 26, 2012

Charlie and the Great Glass Elevator


Judul Buku : Charlie and the Great Glass Elevator
Penulis : Roald Dahl
Alih Bahasa : Ade Dina Sigarlaki
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan kedua : Januari 2010
ISBN : 078-979-22-0364-6





Setelah mendapat kejutan-kejutan di pabrik Cokelat milik Mr. Wonka, kali ini Charlie dan keluarganya mendapat perjalanan ruaarr biasa bersama Mr. Wonka. Ke mana? Yak, ke luar angkasa. Tapi bukan Dahl kalau imajinasinya tidak luar biasa, kali ini ia menghadirkan perjalanan Mr. Wonka, Charlie dan keluarganya dalam sebuah elevator kaca tembus pandang alih-alih menggunakan roket di luar angkasa.

Pada awalnya Mr. Wonka hanya ingin mengajak mereka ke langit sampai ketinggian yang dirasa cukup untuk kemudian menjatuhkan elevator tersebut ke dalam pabrik cokelat. Tetapi kecelakaan terjadi, bukannya berhenti pada ketinggian tersebut lalu jatuh ke bumi, elevator tersebut malah bablas ke luar angkasa. Padahal yang ada di dalam elevator tersebut tidak hanya Charlie, Mr. Wonka dan Kakeknya Charlie. Tapi juga ada orang tua Charlie, Grandma Josephine, Grandma Georgina dan Grandpa George, mereka juga kakek nenek Charlie.

Di angkasa mereka melihat sebuah hotel yang akhir-akhir ini menjadi booming di media massa seluruh dunia. Hotel yang berhasil diterbangkan ke luar angkasa itu hampir pada saat yang bersamaan dengan kedatangan elevator Mr. Wonka, juga akan segera ditempati oleh banyak awak yang kelak bertugas sebagai karyawan hotel ruang angkasa tersebut. Mr. Wonka begitu bersemangat untuk mendaratkan elevatornya agar berhasil menjadi orang yang pertama masuk ke hotel tersebut. Setelah berhasil masuk, Mr. Wonka dan teman-teman kita melihat betapa hotel itu begitu mewah disertai makanan –makanan lezat. Mereka akan berpesta!!

Pada saat berbahagia itulah, suara dari ruang control hotel yang berada di bumi memberikan peringatan kepada Mr. Wonka dan kawan-kawan, mereka harus segera meninggalkan hotel tersebut karena mereka dikira para penjahat yang akan menghancurkan hotel luar angkasa tersebut! Bagaimana lanjutan kisah Mr. Wonka, Charlie serta keluarganya?

Ini adalah salah satu ciri khas buku Roald Dahl yang memiliki imajinasi seperti anak-anak, alias tak terbatas! Membaca buku ini seperti menemukan sumur buat dahaga saya akan fiksi fantasi anak-anak yang benar-benar berfantasi. Sayangnya, agak susah mencari buku-buku Dahl sekarang ini, soalnya lebih sering muncul di acara obral yang biasanya siapa cepat dia dapat. Dan saya tipe orang yang suka telat kalau datang ke acara obral buku.

Karakter yang menonjol di buku ini menurut saya adalah Mr. Wonka, bukannya Charlie. Meski Charlie terlibat dalam setiap adegan-adegan 'besar', tapi rasanya greget karakter Charlie tidak muncul sekuat kisahnya waktu di buku 'Charlie dan Pabrik Cokelat'. Mungkin memang ada pergeseran dominasi karakter, karena ini sifatnya lebih 'imajinatif', maka penulis menggunakan tokoh Mr. Wonka yang lebih punya kekuasaan dan keajaiban-keajaiban yang bisa lebih 'logis' untuk dimunculkan tiba-tiba. Eh tapi itu hanya pendapat saya semata loh.


 Imajinasi Dahl di buku ini, yang aslinya ditulis pada tahun 1973 sudah mengemukakan ide tentang hotel luar angkasa, keren ya? Bukan berarti itu adalah hal yang mustahil, sebab bagi orang yang cerdas, imajinasi itu sangat dibutuhkan untuk menemukan ide-ide baru yang brilian, meski mungkin susah diterima nalar secara langsung. Kalimat-kalimat yang digunakan Dahl dalam cerita juga sederhana dan tidak membosankan untuk dinikmati. Ditambah ilustrasi-ilustrasi menarik di dalam buku ini akan membuat Anda benar-benar merasa ikut dalam petualngan Charlie bersama Mr. Wonka. 

Jadi bila Anda ingin membaca buku fiksi yang sangat imajinatif, saya akan menyarankan Anda membaca buku-buku karya Roald Dahl!! :D


Maret 25, 2012

Nyai Duesseldorf

Namanya Kinasih, seorang gadis pemetik daun teh dari Ciwidey, sebuah kota di Jawa-Barat. Kinasih adalah sosok gadis yang cantik lahir dan batin. Dia pintar, ramah, santun, pokoknya tipe wanita yang sanggup membuat hati pria berjedag jedug ria saking kagumnya. *tsaah.

dari http://didephotography.blogspot.com/2010/10/lanscape-of-kebun-teh-ciwidey-bandung.html

Di sekolah, Kinasih dikagumi guru karena prestasi dan kepintaran otaknya. Ini membuat Ardy, seorang pria pemilik sekolah besar di Ciwidey, penasaran dengan Kinasih. Pertemuan mereka membuat Ardy langsung jatuh hati dengan Kinasih, yang lebih suka dipanggil Nyai. Awal mulanya mereka berteman dan berpartner, Kinasih mengelola perpustakaan sekolah dan membantu Ardy dalam hal mencerdaskan anak-anak Ciwidey. Meningkatkan mutu pendidikan dan menyebarkan kesempatan bersekolah yang rata bahkan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu sekalipun.

Cinta itu ada karena terbiasa, kata pepatah. Maka tumbuhlah bibit suka di antara mereka yang bersemi menjadi cinta. Sayangnya, kebahagiaan mereka tak kunjung bertahan lama. Bahkan bisa dibilang ada saja aral halangannya. Baik dari Ibunya Ardy yang gak rela anaknya suka sama orang desa, maupun dari Mark, seorang bule Jerman yang jatuh hati dengan Nyai.

Duesseldorf, dari wikitravel.org

Awal pertemuan Mark dengan Nyai sebenarnya terjadi jauh sebelum Nyai jatuh cinta dengan Ardy. Saat itu Nyai sempat menyukai Mark, tapi kehadiran Ardy ternyata sanggup merajai hati Nyai. Ketika Nyai bermasalah dengan hubungannya bersama Ardy, Mark selalu hadir dan memberikan dukungan moril kepada Nyai. Statusnya memang sahabat, tetapi sebagai sahabat yang sangat mencintai Nyai.

Lalu mengapa judulnya ‘Nyai Duesseldorf’? Nah, kisah si Nyai ini pada bagian prolog sebenarnya sudah mengantarkan pembaca ke Duesseldorf, tempat Mark berasal. Tetapi karena sebagian besar yang diceritakan adalah kisah Nyai di Ciwidey, saya rasa porsi keberadaan Nyai di Duesseldorf, sebagai judul utama, agak kurang. Tapi kehadiran konflik yang naik turun di cerita membuat pembaca cukup larut bahkan terus penasaran akan kisah cinta Nyai. Happy ending ngga ya, happy ending nggak ya.. *gitu terus pikirannya.

Meski tokoh Nyai menjadi si cewek yang sempurna, (nggak semua cewek bisa cantik luar dalam, loh) tapi kisah cintanya bisa dibilang tragis. Entahlah, mungkin memang benar bahwa kekuatan cinta itu bener-bener dahsyat, bisa membuat seseorang bertahan di tengah badai yang menerjang atau bahkan bisa membuat seorang berubah jadi setengah waras karena kehilangan orang yang kita cintai. Dan yang lebih kuat lagi diceritakan di buku ini, menurut saya adalah kekuatan Nyai sebagai seorang wanita.

Kekuatan Nyai mempertahankan cinta, mengusahakan pendidikan yang layak bagi anak-anak di kampungnya, serta bagaimana cara dia mengikhlaskan kenangan masa lalunya adalah hal-hal yang saya kagumi dari Nyai. Pemilihan tokoh utama dari kalangan bawah serta beberapa percakapan yang ada membuat buku ini memiliki pesan moral dan kritik sosial yang diusung secara langsung oleh penulis.


Lebih manis lagi karena novel ini dibundel juga dengan sebuah CD berisi 10 lagu yang dinyanyikan Yohanna Nainggolan dengan lagu pertama berjudul Hanya Untukmu, merupakan soundtrack dari kisah Nyai Duesseldorf.
  
Telah lama kita menahan pedih
Sakit ini, biarkan terkuak
Hati yang kini tinggal kepingan
Ingin tangisi hidup
Bersamamu

Nggak usah bersedih Nyai karena untukmu saya berikan 4 bintang!


Judul Buku  : Nyai Duesseldorf
Penulis  : Zeventina
Penyunting : Krisna Pabichara dan Tantrina Dwi A.
Penyelaras Aksara : Mery Riansyah
Penerbit : Imania
Cetakan Pertama : Desember 2011
Tebal : 402 halaman, paperback
Maret 23, 2012

Character Thursday 4

Character Thursday
Adalah book blog hop di mana setiap blog memposting tokoh pilihan dalam buku yang sedang atau telah dibaca selama seminggu terakhir (judul atau genre buku bebas).
- Kalian bisa menjelaskan mengapa kalian suka/benci tokoh itu, sekilas kepribadian si tokoh, atau peranannya dalam keseluruhan kisah.
- Jangan lupa mencantumkan juga cover buku yang tokohnya kalian ambil.
- Kalau buku itu sudah difilmkan, kalian juga bisa mencantumkan foto si tokoh dalam film, atau foto aktor/aktris yang kalian anggap cocok dengan kepribadian si tokoh.

Syarat Mengikuti :

1. Follow blog Fanda Classiclit sebagai host, bisa lewat Google Friend Connect (GFC) atau sign up via e-mail (ada di sidebar paling kanan). Dengan follow blog ini, kalian akan selalu tahu setiap kali blog ini mengadakan Character Thursday Blog Hop.
2. Letakkan button Character Thursday Blog Hop di posting kalian atau di sidebar blog, supaya follower kalian juga bisa menemukan blog hop ini. Kodenya bisa diambil di box di bawah button (cukup copas saja kode itu di posting atau di sidebar kalian).
3. Buat posting dengan menyertakan copy-paste “Character Thursday” dan “Syarat Mengikuti” ke dalam postingmu.
4. Isikan link (URL) posting kalian ke Linky di bawah ini. Cantumkan nama dengan format: "Nama blogger @ nama blog", misalnya: Fanda @ Fanda Classiclit.
5. Jangan lupa kunjungi blog-blog peserta lain, dan temukan tokoh-tokoh pilihan mereka. Dengan begini, wawasan kita akan bertambah juga dengan buku-buku baru yang menarik…
Kali keempat ini, karakter yang akan aku ambil adalah seorang gadis yang kelak menjadi satu-satunya wanita yang bisa menaklukan hati Sherlock Holmes (Mungkin). heheh

Namanya Irene Doyle.
Irene Doyle adalah seorang gadis yang sering membantu dan ikut Ayahnya dalam hal membantu orang-orang yang kesulitan. Ayahnya pendiri dari Perkumpulan Kunjungan Sesama di London, mereka memberi kesempatan para pesakitan untuk menyampaikan uneg-uneg mereka. Mengajak orang-orang tersebut berdoa dan kesemuanya dilakukan demi misi sosial yang dijunjung tinggi.
Irene adalah seorang gadis mandiri yang cukup berkeras hati. Ia tipe cewek yang selalu penasaran, yang membuat ia juga merupakan cewek pemberani. 
Di buku "The Boy Sherlock Holmes, Eye of the Crow", Irene menjadi teman Holmes dalam memecahkan kasus. Ide-ide dan kemampuan Irene turut membantu Holmes menemukan titik-titik terang yang ia hadapi. Kalau misalnya, kelak Irene Doyle ini adalah Irene Adler yang biasa saya baca di buku-buku Holmes karya Arthur Doyle, dan kelak akan difilmkan (versi Irene Adler muda). Saya memilih gadis ini yang akan memerankannya. :D

yaituuu... 









Keira Knightley!!! Wajahnya yang bergaris tegas dan senyumnya yang sederhana sepertinya cocok buat Irene Doyle di buku ini, kalo difilmkan looh.. :D
Maret 21, 2012

The Boy Sherlock Holmes “Eye Of The Crow”


Judul Buku : The Boy Sherlock Holmes “Eye Of The Crow”
Penulis : Shane Peacock
Penerjemah : Maria Lubis
Penerbit : Mizan Publika
Cetakan Pertama : Oktober 2011
Tebal : 368 halaman, paperback
ISBN : 978-602-8579-92-6



Anda pasti sering mendengar kisah Sherlock Holmes, tapi pernahkah Anda penasaran seperti apa kehidupan Sherlock di masa kecilnya? Jika hal itu pernah terlintas di pikiran Anda, maka buku ini berisi jawabannya.

Sherlock Holmes adalah anak kedua dari tiga bersaudara, dengan orangtua mereka bernama Wilber dan Rose Holmes. Rose sebenarnya adalah seorang Bangsawan Inggris dengan sedikit campuran Prancis, sedangkan Wilber adalah seorang lelaki genius yang sangat menyukai ilmu tentang burung. Dua sejoli ini mengalami cinta yang tidak disetujui orangtua, mereka menikah dan kabur dari masa lalu, lalu memilih sebuah flat sederhana di kawasan Southwark, selatan Sungai Thames.

Kasus Sherlock pertama ini dimulai ketika ia membaca Koran yang berisi berita tentang pembunuhan seorang wanita di sebuah gang sempit di London. Pembunuhan kali ini begitu menarik perhatian Sherlock, karena ada gagak-gagak yang seakan selalu mengikutinya. Sebenarnya polisi sudah menemukan seorang tersangka utama kasus ini, yaitu seorang remaja keturunan Arab bernama Mohammad Adalji. Pada hari ketika tersangka itu akan diadili di Gedung Pengadilan, Sherlock pergi ke sana Karena ia begitu penasaran apakah benar anak lelaki itu seorang pembunuh. Ketika Adalji diseret oleh para polisi, secara tidak sengaja, Sherlock jatuh dan ia bersitatap dengan Si tersangka tersebut.

“Bukan aku pelakunya.”, Hal. 36

Kalimat Adalji itu seakan memenuhi pikiran Sherlock dan ia terus berpikir untuk membuktikan bahwa anak Arab tersebut tidak bersalah. Kemudian ia mencoba mencari sesuatu yang barangkali dapat ditemukan di TKP pembunuhan perempuan itu. Ternyata ia menemukannya, dengan bantuan gagak, ia menemukan sebuah bola mata palsu yang terselip di antara bebatuan.

Sialnya, saat itu ada polisi bertugas mengawasi tempat itu yang memergoki Sherlock dan menjebloskannya ke penjara karena dianggap merupakan sekutu Adalji. Lalu bagaimana cara Sherlock membuktikan bahwa ia dan Adalji tidak bersalah? Ya, sejujurnya Sherlock butuh banyak keberuntungan dan kelengahan Polisi untuk bisa melarikan diri dari penjara dan mencari tahu siapa pembunuh yang sebenarnya. Secepatnya. Sebelum Adalji kehilangan nyawanya untuk suatu hal yang tidak ia lakukan!

Karakter Sherlock di masa muda ini agak berbeda dengan karakter di masa tuanya yang suka slengean, sarkatis. Tapi sudah menunjukkan rasa ingin tahu yang besar dan sangat teliti yang kadang memasukkan Sherlock ke dalam bahaya tapi juga membantunya dalam memecahkan masalah. Sikap kritis dan ingatan fotografis yang dimiliki Sherlock sejak kecil ini yang saya rasa awet bertahan sampai kisah-kisah di masa tuanya. Otaknya yang brilian seakan terus bekerja mengolah informasi-informasi yang ia dapatkan, hingga mendapat titik temu yang mencerahkan.

Suasana Inggris yang suram serta kekumuhan yang terjadi mungkin akibat dari Revolusi Industri mampu dikisahkan penulis dengan rapi dan gamblang. Cerita yang cukup menegangkan, ditambah beberapa ilustrasi kasar yang menambah keistimewaan buku ini. Ending cerita yang apik meski menyedihkan membuat saya sebagai pembaca semakin penasaran akan buku keduanya. Akankah kisah tragis di buku pertama ini mengubah kepribadian Sherlock?


Wishful Wednesday #4

Sudah pekan keempat aku ikutan Wishful Wednesdaynya Perpus kecil. Makin lama makin seru, kita jadi makin banyak tahu buku-buku baru yang bagus dan emm.. sayangnya mahal. --". Tapi tak apaaah, mari kita lanjutkan ber-Wishful-nya.


Pengen ikutan juga?
  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)


Kali ini saya mau ber-wishlist ria dengan sebuah buku yang katanya sih termasuk dalam best seller-nya Amazon. Nggak tau bener apa nggak, tapi buku ini sudha menggoda saya bahkan dari judul awalnya saja.






Ini cover yang saya ambil dari Amazon. Judulnya Abraham Lincoln : Vampire Hunter, karya Seth-Grahame Smith.

Eits, kaget? yak, Abraham Lincoln Sang Presiden yang terkenal di Amerika itu. Ternyata ia pemburu Vampir! Benarkah? Nah itu dia yang bikin penasaran. Tapi ada masalah. Harganya Mahaall, apalagi kalo pake mesen langsung dari Amazon. fiuuh, pasti ditambah ongkos transportasi kirimnya akan lebih mahal lagi. Ini yg aku sayangkan. Sedangkan di Indonesia belum ada bisik-bisik penerbit mana yang mau nerjemahin buku ini

T_T



Siapa ya yang sudah punya atau baca buku ini? Errr... aku pingin banget pinjem dehh.. apalagi kalo ada yang baik hati mau mbeliin. Eh. *senyum senyum manis manis maksa

Ini review dari Amazon.

Indiana, 1818. Moonlight falls through the dense woods that surround a one-room cabin, where a nine-year-old Abraham Lincoln kneels at his suffering mother's bedside. She's been stricken with something the old-timers call "Milk Sickness."

"My baby boy..." she whispers before dying.
Only later will the grieving Abe learn that his mother's fatal affliction was actually the work of a vampire.

When the truth becomes known to young Lincoln, he writes in his journal, "henceforth my life shall be one of rigorous study and devotion. I shall become a master of mind and body. And this mastery shall have but one purpose..." Gifted with his legendary height, strength, and skill with an ax, Abe sets out on a path of vengeance that will lead him all the way to the White House.
While Abraham Lincoln is widely lauded for saving a Union and freeing millions of slaves, his valiant fight against the forces of the undead has remained in the shadows for hundreds of years. That is, until Seth Grahame-Smith stumbled upon The Secret Journal of Abraham Lincoln, and became the first living person to lay eyes on it in more than 140 years.

Using the journal as his guide and writing in the grand biographical style of Doris Kearns Goodwin and David McCullough, Seth has reconstructed the true life story of our greatest president for the first time-all while revealing the hidden history behind the Civil War and uncovering the role vampires played in the birth, growth, and near-death of our nation..
Nah, ini wishlistku Rabu ini. Mana Wishlist-mu? :D
Maret 16, 2012

Sarah’s Key


Julia Jarmond adalah seorang wanita Amerika yang bekerja sebagai wartawan di sebuah surat kabar di Perancis. Suatu hari ia ditugaskan untuk membuat artikel tentang peringatan ke enam puluh tahun Vel’d’Hiv’. Operasi Angin Musim Semi, nama lainnya, adalah peristiwa pengumpulan besar-besaran di sebuah stadion indoor bernama Vélodrome d’Hiver pada tanggal 16 Juli 1942. Ribuan keluarga Yahudi disekap di sana lalu dikirim ke Auschwits dan dimasukkan ke kamar gas.

Masalahnya, ini adalah aib bagi orang-orang Prancis, sehingga Julia mungkin akan kesulitan menemukan fakta-fakta atau jejak masa lalu dari peristiwa memalukan tersebut. Mengapa? Karena orang-orang Yahudi tersebut ditangkapi oleh Polisi-Polisi Prancis, Kamp-kamp yang dijadikan tempat tahanan juga berada dekat dengan rumah-rumah warga Prancis dan para terluka tersebut, orang-orang Yahudi, dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya di depan mata warga Prancis, karena mereka melalui jalan-jalan utama yang tentu dapat dilihat orang banyak.

Penjelajahan Julia akan peristiwa Holocaust tersebut membuatnya sangat penasaran. Terlebih banyaknya ketidaktahuan banyak orang Prancis sendiri akan tragedi apa yang terjadi saat itu. Aib yang mereka anggap angin lalu, sampai Julia menemukan rahasia antara apartemen nenek suaminya dengan sebuah keluarga dari korban Holocaust tersebut.
26 Rue de Saintonge, saat ini
Tersebutlah Sarah Starzynski, gadis kecil berumur sepuluh tahun yang pada malam di Juli 1942 mendengar gedoran di pintu apartemennya. Ia segera membangunkan ibunya, berdua mereka membuka pintu dan mendapati dua Polisi Prancis menyuruh mereka mengemasi barang-barang. Ibunya membereskan barang dan Sarah membangunkan adik laki-lakinya, Michel, supaya bergegas mengikuti ia dan Ibunya. Michel terlalu takut untuk ikut, ia memilih bersembunyi di tempat persembunyian petak umpet favorit mereka, yaitu di dalam lemari.

Sarah menyetujuinya, ia membiarkan Michel masuk dan berbisik bahwa Sarah akan kembali untuk mengeluarkan Michel. Pintu lemari terkunci dan Sarah tahu adiknya akan aman, di dalam lemari ada sebotol air minum, sebuah senter dan buku cerita yang disukai Michel. Sarah memasukkan kunci kuningan itu ke dalam sakunya dank e luar rumah bersama Ibunya. Ia berbisik bangga kepada Ibu, kalau Michel bersembunyi dalam lemari dan ia akan aman. Kita akan segera kembali untuk mengeluarkannya.

Saat itu Ibu dan Ayahnya yang menyusul kemudian menunjukkan senyum tersedih yang pernah dilihat Sarah. Kenapa? Ah, celakanya Sarah dan orangtuanya tidak langsung dikembalikan ke rumah. Mereka di bawa ke sebuah ruangan besar bersama banyak orang-orang Yahudi lainnya. Benak Sarah berkecamuk, ia harus kembali menolong adiknya, Michel masih di dalm lemari. Ia harus segera melarikan diri. Jika tidak…

Ya, sebuah cerita yang menautkan dua kehidupan, beberapa generasi dan disatukan oleh peristiwa pahit dalam sejarah manusia. Diceritakan secara bergantian antara kisah Sarah dan Julia, yang membuat pembaca betah lama-lama menikmati alurnya. Meski font huruf yang digunakan kurang nyaman di mata, namun konflik pernikahan, tragedy kemanusiaan, pengungkapan misteri yang dijalin penulis dalam cerita ini seakan menjadi perekat yang membuat saya penasaran untuk terus membaca.

Velodrome d'Hiver memorial sculpture
 Penokohan Julia dan Sarah yang kuat serta cerita yang tragis membuat buku ini amat berkesan bagi saya. Bahkan dalam waktu kurang dari 24 jam sudah selesai dibaca, tentu karena terbawa emosi dan rasa penasaran yang muncul saat membaca kisahnya. Mungkin Sarah adalah tokoh fiksi, tapi bisa jadi ia benar-benar ada di luar sana. Seorang dari beribu korban Holocaust, yang tak hanya terjadi di Prancis tapi terjadi di beberapa bagian dunia lainnya. Tragedi yang diungkap penulis ini membuat saya memandang aib suatu Negara sebagai suatu hal yang jika ditutup-tutupi malah menjadi penyakit yang menggerogoti batin orang-orang yang terlibat di dalamnya secara langsung maupun tidak langsung.

Poster Film Sarah's key
 Tatiana de Rosnay, sang penulis novel ini sebenarnya adalah orang Prancis, sejak tahun 1992 ia telah menerbitkan 12 novel baik dalam bahasa Inggris maupun Prancis. Novel Sarah’s Key diterbitkan pertama kali tahun 2006 dan berhasil mendapatkan beberapa penghargaan, di antaranya Livre du Poche - Reader's choice, Prix de lecteurs de Corse dan Cronos prize of literature. Novel Sarah’s Key juga sudah difilmkan pada tahun 2010 dengan Kristin Scott Thomas sebagai Julia dan Melusine Mayance sebagai Sarah. Anda bisa mengunjungi website de Rosnay di http://www.tatianaderosnay.com/.

4/5 bintang untuk buku ini!


Judul Buku :  Sarah’s Key
Penulis : Tatiana de Rosnay
Alih Bahasa : Lily Endang J.
Tebal : 340 halaman, paperback
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Cetakan Pertama : 2011
ISBN : 978-602-00-0923




Maret 15, 2012

Character Thursday 3

Udah Character Thursday ketigaa.. *hip hip huraa.
*Apa sih.
Baiklah, sebelum mulai menokohkan si dia. Mari kita ulas dulu peraturannya yang masih sama.

Peraturannya masih samaa..


Character Thursday
 
 
 
Adalah book blog hop di mana setiap blog memposting tokoh pilihan dalam buku yang sedang atau telah dibaca selama seminggu terakhir (judul atau genre buku bebas).
- Kalian bisa menjelaskan mengapa kalian suka/benci tokoh itu, sekilas kepribadian si tokoh, atau peranannya dalam keseluruhan kisah.
- Jangan lupa mencantumkan juga cover buku yang tokohnya kalian ambil.
- Kalau buku itu sudah difilmkan, kalian juga bisa mencantumkan foto si tokoh dalam film, atau foto aktor/aktris yang kalian anggap cocok dengan kepribadian si tokoh.

Syarat Mengikuti :

1. Follow blog Fanda Classiclit sebagai host, bisa lewat Google Friend Connect (GFC) atau sign up via e-mail (ada di sidebar paling kanan). Dengan follow blog ini, kalian akan selalu tahu setiap kali blog ini mengadakan Character Thursday Blog Hop.
2. Letakkan button Character Thursday Blog Hop di posting kalian atau di sidebar blog, supaya follower kalian juga bisa menemukan blog hop ini. Kodenya bisa diambil di box di bawah button (cukup copas saja kode itu di posting atau di sidebar kalian).
3. Buat posting dengan menyertakan copy-paste “Character Thursday” dan “Syarat Mengikuti” ke dalam postingmu.
3. Isikan link (URL) posting kalian ke Linky di bawah ini. Cantumkan nama dengan format: "Nama blogger @ nama blog", misalnya: Fanda @ Fanda Classiclit.
 4. Jangan lupa kunjungi blog-blog peserta lain, dan temukan tokoh-tokoh pilihan mereka. Dengan begini, wawasan kita akan bertambah juga dengan buku-buku baru yang menarik…
 
 
 Kali ini saya mau cerita tentang seorang wanita keren bernamaa.. *aduh, nggak tahu namanyaaa.

Sebut saja Ibunya Lena Haloway, dari cerita di Novel Delirium karya Lauren Oliver. 
 
 
Kenapa saya milih Si 'Ibu' ini? Begini, dia (menurut saya pribadi) adalah sumber dari konflik yang sebenarnya terjadi pada tokoh utama, yaitu Lena Haloway, anak perempuannya.Si Ibu ini amat sangat menyayangi anak-anaknya. Yaitu Lena dan Rachel, kakak Lena.
“Aku mencintaimu. Ingat. Mereka Tidak bisa mengambilnya.”
Padahal saat itu tidak ada orangtua lain yang bersikap begitu sayang terhadap anaknya, seperti kasih sayang Ibunya Lena. Mereka bernyanyi (padahal musik adalah suatu hal yang diatur ketentuannya oleh undang-undang, jadi tidak boleh sembarang musik bisa didengarkan dengan legal), bermain kejar-kejaran di rumah, pesta piyama, tertawa-tawa, dan semuanya dilakukan secara rahasia, dengan pintu dan sela-sela jendela yang tertutup rapat, agar tidak ada yang tahu apa yang sedang terjadi di rumah mereka.Ini yang membuat Lena sebenarnya sangat beruntung, karena sejak kecil ia disiram dengan penuh cinta oleh keluarganya. Meski saat itu pemerintah telah bersikeras menganggap cinta adalah penyakit mematikan yang harus dihindari.

Kira-kira kalau difilmin, siapa ya yang pantas jadi si Ibu yang 'keras kepala' tapi penyayang ini? Hmm.. berbagai wajah bersliweran di pikiran saya, tapi menurut saya paling pas kalo diperankan..
 
 
 Halle Berry!! Dia mewakili sosok wanita yang penuh cinta tapi juga ada sisi keras dan perjuangannya. :)
 
Maret 14, 2012

Wishful Wednesday #3

Udah hari Rabuuu.. Meski agak ketinggalan, namun tak apalah. Kali ini saya mau ngajak kalian menyimak sebuah buku yang sudah saya pingin-in sejak pertama bertatap muka di toko buku. Tsaaah.. Eh, sebelumnya, sesuai peraturaan, kita kenalan dulu sama Wishful Wednesday nya Perpus kecil.


 Nah, yang mau share Wishful Wednesdaynya, silakan lho! 




1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =) 
2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya! 
3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian. 
4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Kali ini, Wishful Wednesday saya adalah sebuah buku karya Neil Gaiman berjudul American Gods.

Kenapa saya pingin buku ini? Well, utamanya sih karena saya penasaran dengan cerita fantasi khas Amerika. Sebenarnya selama ini saya lebih sering membaca fantasi khas dunia Eropa, Afrika atau Asia. Nah, jarang banget saya membaca cerita Fantasi yang ada totemnya.

Ini yang membuat saya bersemangat untuk terus menabung agar bisa membeli satu persatu Wishful Wednesday saya. Wakakak *curcol.

American Gods memenangkan penghargaan Hugo Award for Best SF/Fantasy Novel, Bram Stoker Award for Best Horror Novel, Locus Award for Best Fantasy Novel, Nebula Award for Best Novel, udah gitu bintannya di Goodreads tinggi. Jadi saya rasa, pantaslah kalau buku ini jadi Wishful Wednesday saya kali ini.



Sedikit review dari Goodreads yang saya culik.
Menjalani masa hukuman tiga tahun di penjara, Shadow melalui hari-harinya dengan tenang, menunggu dengan sabar hari ketika dia bisa kembali ke Eagle Point, Indiana. Pria yang tidak lagi takut akan yang mungkin terjadi esok, yang dia inginkan hanyalah kembali bersama dengan Laura, istri yang sangat dia cintai, dan memulai kehidupan baru.

Tetapi beberapa hari sebelum dia dibebaskan, Laura dan sahabat Shadow tewas dalam kecelakaan mobil. Hidupnya berantakan dan kehilangan arah, Shadow memutuskan untuk menerima pekerjaan dari orang asing yang memesona yang Shadow temui dalam perjalanan pulang. Pria misterius itu menamakan dirinya Mr. Wednesday, yang sepertinya lebih memahami Shadow daripada dirinya sendiri.

Kehidupan sebagai pelindung, sopir, dan pesuruh Wednesday ternyata lebih menarik dan berbahaya daripada yang dibayangkan Shadow––pekerjaan ini membawanya melalui perjalanan gelap dan aneh dan memperkenalkannya kepada karakter-karakter eksentrik dengan takdir yang bertautan dengan takdir Shadow sendiri. Shadow belajar bahwa masa lalu tidak pernah mati; bahwa semua orang, termasuk Laura yang dia cintai, menyimpan rahasia; dan bahwa mimpi, totem, legenda, dan mitos sebenarnya lebih nyata daripada yang kita ketahui. Puncaknya, dia akan menemukan di balik permukaan tenang kehidupan sehari-hari, ada badai datang––dan peperangan epik untuk jiwa Amerika––dan dia berdiri di tengah-tengah semua itu.

Salam,

Salam,